DELISERDANG - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Korps Indonesia Muda (KIM), Debi Irawan Tanjung bekerjasama dengan Dispora Sumatera Utara mengadakan dialog publik pemberdayaan dan pengembangan organisasi kepemudaan Korps Indonesia Muda Provinsi Sumatera Utara, Kamis (10/11/2022) pukul 10:00 Wib, bertempat di Hotel Miyana, Jalan H. Anif No.28, Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dalam sambutannya, Debi Irawan Tanjung mengajak peserta yang hadir untuk memahami peran pemuda pada zaman sekarang.
Tema dialog publik hari ini, "Peran pemuda dalam memahami wawasan kebangsaan dan menumbuhkan jiwa nasionalisme di zaman milenial, " pungkas Debi.
Debi juga berharap kepada peserta untuk dapat menyerap hasil materi hari ini untuk jadi sumber bahan berpikir di jaman milenial.
Dikesempatan yang sama, mewakili Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Budi Syahputra, SPd mengucapkan terima kasih kepada DPD KIM provinsi Sumatera Utara atas pelaksanaan kegiatan ini untuk memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan, kepemudaan, mahasiswa dan pelajar di provinsi Sumatera Utara.
"Pada saat ini peran pemuda sangat diperlukan dalam membangun kemajuan Indonesia, ide gagasan para pemuda sangat diharapkan dalam berkarya untuk menjadi bangsa yang berkemajuan di berbagai bidang serta mempunyai pemikiran, masa depan yang mampu bersaing di dunia internasional, " tegas Kepala Bidang Olahraga.
Budi juga menyampaikan bahwa Kadispora Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih tidak dapat hadir dikarenakan sedang berada di makan pahlawan.
"Seyogianya beliau ingin hadir, tetapi hari ini hari pahlawan, beliau posisinya masih di makan pahlawan, " sambungnya.
Baca juga:
Maggot Tekan Biaya Pakan
|
Diakhir kata sambutannya, Budi berpesan kepada pengurus DPD Korps Indonesia Muda Provinsi Sumatera Utara untuk tetap menciptakan komunikasi yang membangun kepada tokoh agama, toko pemuda dan kaum cendikiawan agar terciptanya situasi yang kondusif di Sumatera Utara yang telah terbina dengan baik dan membangun harmonisasi, komunikasi diwadah masing - masing, " tutupnya.
Dalam dialog publik, Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Terorisme KNPI Sumut, Feri Nofirman Tanjung dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KIM, Hika Transisia A.P menjadi narasumber sesi pertama.
Feri Nofirman memaparkan tentang wawasan kebangsaan bela negara dan pemahaman radikalisme.
"Wawasan adalah cara pandang atau sudut pandang, kemudian kebangsaan adalah hubungan. jadi wawasan kebangsaan konsep bentuk bangsa indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh, " sebutnya.
Menurut Feri di zaman ini manusia dikelompok - kelompokan jadi 3 generasi, yaitu generasi X, Y dan Z, dijelaskannya dalam generasi X umur 50 - 60 Tahun, generasi Y dari umur 35 - 45 tahun sedangkan generasi Z umur 20 - 30 Tahun.
"Anak muda adalah komponen cadangan setelah TNI/Polri, manatau nanti perang dunia ke 3 terjadi harus siap, " tegasnya.
Dikesempatan yang sama, pemateri ke ll Hika Transisia menjelaskan, pemuda harus memiliki rasa kesadaran.
"Jadi apapun kita ke depan, kalau rasa memiliki Indonesia itu tidak ada, rasa kesadaran akan kepentingan sebuah makna kebangsaan itu ada, maka itu tidak ada gunanya buat bangsa dan negara kita. Jangankan buat Bangsa dan Negara kita, buat keluarga kita sendiri juga tidak ada gunanya, yang ada malah mudarat nya, " jelasnya.
Menurut Hika yang menjadi konsennya adalah seberapa besar peserta dialog yang memiliki wawasan dalam beberapa hal, tidak hanya wawasan kebangsaan.
"Saya pernah hadir di 18 provinsi dan 37 Kabupaten Kota se - Indonesia mendatangi DPC dan DPD KIM SE - Indonesia, disitu saya melihat cara pandang, pola pikir atau kemampuan wawasan anggota Korp Indonesia Muda dan wawasan pemuda seperti apa, " sambungnya.
Karena tingginya tingkat persaingan di Indonesia sekarang, kualitas peningkatan wawasan harus bersumber dari hati.
"Kualitas peningkatan wawasan ini harus bersumber dari hati dengan tujuan untuk peningkatan kualitas diri. Kenapa, karena sekarang tingkat persaingan kerja atau persaingan kesejahteraan ini sangat tinggi, orang yang sudah berpendidikan S1, S2 saja sekarang masih banyak yang mengganggur, kalau pun bekerja pasti banyak yang bekerja tidak sesuai dengan kemampuan dan wawasannya, " ungkap Direktur Eksekutif media online wartakampus ini.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KIM, Hika Transisia A.P juga menyebutkan pernah mensosialisasikan terkait peran pemuda ke sekolah dan kampus. (Alam)